Iklan

REDAKSI
01 November, 2021, November 01, 2021 WIB
Last Updated 2021-11-01T15:20:07Z
Hukum

Anggota Polisi Dianiaya, Wakapolrestabes Bantah Medan Tak Aman

MEDAN,INDOKOMNEWSTV Polrestabes Medan Polda Sumut membantah situasi di Medan mencekam pasca terjadi pengeroyokan dan penusukan yang di lakukan oleh sekelompok Pria bersenjata terhadap warga dan Personel kepolisian.

Saat ini penyidik ​​Polrestabes Medan telah mengantongi nama nama pelaku pemukulan dan pengrusakan di sebuah rumah di Perumahan Kalpataru Indah,Jalan Setia Budi, Kecamatan Medan Helvetia,Medan Sumatera Utara.

Akibat pemukulan yang dilakukan oleh  kelompok Preman ini mengakibatkan sati orang anggota kepolisian dari Polsek Medan Timur, Eko Sugiawan mengalami luka bacokan di bagian tangannya.

Wakil Kapolrestabes Medan AKBP Irsan Sinuhaji, SIK,MH dalam jumpa PERS di Mapolrestabes Medan mengatakan kepada wartawan bahwasanya para pelaku pengeroyokan dan perusakan dalam pengejaran petugas kepolisian.

"Nama nama para pelaku sudah kami di ketahui dan saat ini masih dalam pengejaran.Para pelaku di jerat pasal 170 Ju 351 KUHP dengan hukuman 15 tahun penjara, tegas Irsan Sinuhaji.

Lebih lanjut, mantan Kapolres Oku, Sumsel, Palembang itu menjelaskan, kronologis pemukulan itu bermula saat mereka sewa menyewa Dump truk antara  korban, Edi Susanto dan terlapor berinisial D dan H.

Dalam prosesnya, terjadi perselisihan kemudian Saudara H dan Saudara D bersama dua rekannya penagih ke kediaman Edi Susanto (22 Oktober 2021) untuk membahas pembagian hasil pekerjaan yang telah mereka lakukan bersama, kata Irsan.

Dalam proses penagihan tersebut,lanjut Irsan Sinuhaji menjelaskan, komunikasinya kurang baik keluar kata-kata yang tidak pantas, sehingga terjadi keributan antara kelompok Edi Susanto dan Saudara H dan D.

Wakapolres Medan menjelaskan, melihat situasi yang tidak seimbang tersebut, terlapor berinisial D dan H keluar dari rumah. Beberapa jam kemudian, saudara H dan D kembali mengunjungi kediaman Edi Susanto di Perumahan Kalpataru Indah.

“Dengan beberapa orang yang menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat, saat sampai di kediaman, Edi Susanto tidak ada di rumah,” katanya.

Istri korban merupakan seorang Polwan, Aiptu Surya Ningsih yang melihat situasi kedatangnya puluhan preman yang membabi buta melempari rumah lalu meminta pertolongan dengan memberitahukan kepada suaminya.

"Setelah mendapat informasi dari istrinya, saudara Edi dan saudara Eko (anggota Polsek Medan Timur) berangkatlah ke rumah, sesampainya di rumah mereka melihat orang sudah ramai," ungkapnya.

Situasi semakin panas, tatkala pelaku penyerang melihat Edi dan mencoba menyerangnya. Adik Edi yang merupakan anggota kepolisia tidak mengenakan pakaian dinas, spontan membantu abangnya.

“Dan beberapa orang yang melakukan perusakan itu, ada yang mengenal saudara Edi dan secara spontan adiknya menyapaikan kepada abangnya untuk menyelamatkan diri, di situlah terjadi penganiayaan (Tehadap anggota Polri)  dan juga terjadi perusakan pada kendaraan Edi Susanto,” jelasnya.

Terkait kejadian ini, Wakapolda Medan, Ajun Komisaris Besar Polisi Irsan Sinuhaji, SIK, MH membantah kabar bahwa kota Medan tak aman.

Rekan rekan bisa melihat kalau bicara Medan kan universal luas sekali, tidak mencekam, mungkin di lokasi agak ramai dari pada biasanya, yang jelas Medan tidak mencekam,"Pungkas Wakapolrestabes Medan. (Leodepari)