JAKARTA,INDOKOMNEWSTV.COM Hari Pahlawan bukan hanya kegiatan seremonial, tetapi juga harus memberikan makna dan pelajaran serta inspirasi dalam menjalankan tugas kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati
Kemenkue mengajak seluruh jajaran untuk mengenang dan meneladani jasa para pahlawan dalam Upacara Peringatan Hari Pahlawan tahun 2021 di lingkungan Kemenkeu,dilangsir dilaman kemenkeu.go.id, pada Rabu (10/11/2021).
Menkeu menyampaikan ada tiga hal yang bisa diikuti setiap memperingati Hari Pahlawan. Pertama, ada tantangan dan cobaan yang akan selalu hadir dalam kehidupan pribadi dan berbangsa.
"Setiap era memiliki tantangannya sendiri. Kita harus tetap memilih untuk tetap berani dan memiliki semangat seperti yang ditunjukkan oleh para pendahulu kita yang berjuang di setiap zaman dalam menghadapi tantangan, baik menuju kemerdekaan, pada saat proklamasi, maupun saat mengisi kemerdekaan."Akan selalu ada tantangan, akan selalu ada ujian," kata Menkeu.
Kedua, ketika tantangan dan cobaan hadir, tekad dan perjuangan dilakukan. Menkeu mengatakan tidak ada cita-cita yang bisa diwujudkan tanpa perjuangan.
“Tidak ada keinginan mulia yang dapat dicapai tanpa pengorbanan. Tekad atau tekad serta dedikasi dan semangat juang adalah inti dari kepahlawanan,” ujar Menkeu.
Ketiga, selalu ada pahlawan di setiap zaman dan perjuangan. “Akan selalu ada pahlawan dalam setiap perjuangan dalam menghadapi ujian,” kata Menkeu.
Dalam kesempatan ini, Menkeu meminta Kementerian Keuangan mengevaluasi perjuangan dengan meningkatkan kapabilitas dan kompetensinya, tidak hanya berkorban tetapi memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara.
Menurut Menkeu, Kemenkeu memiliki banyak generasi muda yang merupakan aset masa depan Indonesia yang menjadi estafet dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa. Dengan modal tersebut, Menkeu berharap Kementerian Keuangan mampu mengejutkan dunia dengan menjaga keuangan negara.
"Menjadikan keuangan negara sebagai instrumen yang sangat penting dan menentukan dalam mencapai tujuan negara, menjaga kepercayaan masyarakat dalam mengelola keuangan negara, menjaga kepercayaan, dan tidak dirugikan oleh tindakan tidak profesional, kurang integritas, dan mencederai cita-cita kita bersama,"tutup Menteri Keuangan.**
Sumber : Kemenkeu