Oleh : Vona Tarigan
Di Delitua, sebuah kecamatan kecil yang ramai namun tetap hangat, ada sebuah warung yang namanya sudah dikenal banyak orang "Warung Kopi Parimbalang"
Di sini, waktu seolah berjalan lebih lambat, memberi ruang bagi siapa saja untuk meresapi momen sederhana namun berharga. Buka 24 jam tanpa henti,
warung ini adalah tempat pelarian bagi mereka yang mencari kehangatan, baik dalam bentuk segelas teh susu, suasana akrab, maupun cerita-cerita kecil yang memenuhi meja kayunya.
Rehna Br Barus, pemilik warung ini, adalah sosok yang selalu menyapa pelanggan dengan senyum ramah. Baginya, warung ini lebih dari sekadar usaha.
“Warung ini adalah ruang untuk semua orang,” ujarnya sambil menyajikan teh susu hangat, minuman yang menjadi andalan di sini.
Resepnya sederhana tapi istimewa turun-temurun dari keluarganya, teh susu ini memiliki rasa yang seimbang antara manis dan lembut, dengan aroma teh yang memikat siapa pun yang mencium wanginya.
Namun, keajaiban Warung Kopi Parimbalang tidak hanya terletak pada teh susunya. Para pekerja di warung ini adalah jiwa dari tempat ini.
Mereka selalu menyambut setiap pelanggan dengan sapaan tulus, bahkan di tengah malam sekalipun.
Saat seseorang datang dengan wajah lelah, mereka akan segera menyajikan secangkir minuman hangat dan menawarkan obrolan ringan yang bisa mengubah suasana hati.
“Di sini, pelanggan bukan hanya pelanggan mereka adalah keluarga,” kata salah satu pekerja dengan bangga.
**Suasana yang Tidak Tergantikan**
Warung ini memiliki desain yang sederhana namun penuh cerita. Meja-meja kayu yang sudah berumur menambah kesan klasik, sementara bangku panjang memungkinkan orang-orang yang awalnya asing duduk berdampingan dan berbagi cerita.
Pagi hari di Warung Kopi Parimbalang selalu dimulai dengan hiruk-pikuk ringan. Para pekerja yang sedang berangkat, ibu-ibu yang selesai belanja di pasar, hingga anak-anak muda yang mencari sarapan sederhana semua mampir untuk menikmati teh susu atau kopi hitam.
Siang hingga sore, warung ini menjadi tempat berkumpul warga. Obrolan tentang berita terkini, rencana acara desa, atau sekadar nostalgia tentang masa lalu memenuhi ruangan.
Namun, yang paling menarik adalah suasana malam hingga dini hari. Saat kota mulai sunyi, warung ini tetap hidup.
Para pengendara malam, pekerja shift, hingga mereka yang sekadar mencari tempat untuk berpikir sendirian datang ke sini. Di bawah lampu temaram, warung ini menjadi tempat di mana keheningan justru terasa hangat.
**Kisah di Balik Setiap Cangkir**
Banyak cerita yang lahir di Warung Kopi Parimbalang. Ada seorang mahasiswa yang rutin datang untuk mengerjakan tugas kuliahnya, sambil menikmati teh susu favoritnya.
Ada juga seorang pengemudi truk yang selalu singgah di dini hari, mengobrol sejenak dengan Rehna dan para pekerja sebelum melanjutkan perjalanannya.
Bahkan, ada sepasang suami istri yang pertama kali bertemu di sini, berkat kebiasaan mereka duduk di meja yang sama setiap sore.
Rehna sering mengatakan bahwa warung ini bukan hanya tempat minum, tetapi juga tempat menemukan sesuatu yang baru—baik itu teman, inspirasi, atau bahkan cinta.
**Mengapa Harus Mampir?**
Warung Kopi Parimbalang bukan hanya tentang teh susu yang nikmat atau kopi yang menggugah selera. Ini adalah tentang pengalaman.
Pengalaman disambut dengan ramah, duduk di meja kayu yang penuh cerita, dan merasakan kehangatan yang tidak bisa ditemukan di tempat lain.
Jika Anda sedang berada di Delitua, luangkan waktu untuk mampir. Nikmati segelas teh susu hangat, biarkan cerita-cerita di sekitar Anda mengalir, dan rasakan bagaimana warung kecil ini memberikan pelukan hangat yang sederhana namun tak terlupakan. Karena di Warung Kopi Parimbalang, kehangatan tidak pernah tidurdan cerita selalu menanti untuk diceritakan. **
(Vona Tarigan)